Filsafat
Pendidikan Islam
Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam Agama
Islam atau ‘Din AI Islam” secara langsung membawa arti sebagai suatu cara hidup
yang mencukup semua bidang. Esensi penting dalam cara hidup mengikut
agama Islam adalah, iman, Islam dan ihsan. untuk mencapai kesempurnaan
ketiga esensi ini terletak pula kepada akal, fikiran dan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu pendidikan dan ilmu pengetahuan bukan hal yang asing
dalam Islam tapi merupakan bagian dari Islam itu sendiri. Filsafat Pendidikan
Islam adalah satu usaha berkelanjutan untuk menyampaikan ilmu,
keterampilan dan penghayatan Islam berdasarkan Al-Quran dan As-Sunah
untuk membentuk sikap, keteramplilan, keperibadian dan pandangan hidup
sebagai hamba Allah yang mempunyai tanggungjawab untuk membangun diri,
masyarakat, alam sekitar dan negara ke arah mencapai kebaikan di dunia dan
kesejahteraan abadi di akhirat”.
Pengertian Filsafat Pendidikan IslamDalam
bahasa Inggris philosophy yang berarti filsafat berasal dari kata Yunani
“philosophia” yang lazim diterjemahkan sebagai cinta kearifan . Akar katanya
ialah philos (philia, cinta) dan sophia (kearifan) lihat pengertian filsafat. Menurut
pengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itu filsafat berarti cinta
kearifan. Dengan demikian, filsafat berarti cinta cinta terhadap kearifan, ilmu
atau hikmah. Terhadap pengertian seperti ini al-Syaibani mengatakan bahwa
filsafat bukanlah hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan
berusaha mendapatkannya, memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap
positif terhadapnya. Selanjutnya ia menambahkan bahwa filsafat dapat pula
berarti mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat, dan
berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia. Selain itu terdapat pula
teori lain yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa
Yunani, Philosophia: philos
berarti cinta, suka (loving),
dan sophia yang berarti
pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi, Philosophia berarti cinta kepada
kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran atau lazimnya disebut Pholosopher yang dalam bahasa Arab
disebut failasuf.Dalam Filsafat
Pendidikan Islam, ilmu merupakan hal yang sangat dianjurkan. Dalam Al Quran
kata al-ilm dan kata-kata jadiannya digunakan lebih 780 kali. Hadis juga
menyatakan mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dalam pandangan Allamah
Faydh Kasyani dalam bukunya Al Wafi: ilmu yang diwajibkan kepada setiap muslim
adalah ilmu yang mengangkat posisi manusia pada hari akhirat, dan
mengantarkannya pada pengetahuan tentang dirinya, penciptanya, para nabinya,
utusan Allah, pemimpin Islam, sifat Tuhan, hari akhirat, dan hal-hal yang
mendekatkan diri kepada Allah. Ummah ini
bermaksud untuk menjadi saksi terhadap pelaksanaan perutusan Tuhan (Q.2:
143) terutama mengenai perlaksanaan ibadah dan amanah. Untuk mengatur umat
dalam kehidupan sosial, al Quran dan Sunnah memberi peraturan-peraturan dan
pedoman-pedoman yang disusun oleh ahli-ahli fiqah dan diberi nama “syariah”
atau undang-undang Islam. Undang-undang
ini disusun di bawah lima
kategori besar:-
1.
Kepercayaan yang merangkumi enam rukun iman.
2.
Akhlak (adab) yang mengatur soal
tatasusila dan ketinggian moral.
3.
Peribadatan kepada Allah “ibadat”
yang dirangkumi dalam rukun Islam yang lima.
4.
“Muammalat” yang berkaitan dengan
tugas-tugas individu dalam masyarakat dan meliputi perjanjian, keamanan,
perkongsian dalam perniagaan, kekeluargaan dan sebagainya.
5.
Hukuman “uqubat” yang berkenaan
dengan pencurian, perzinaan, saksi palsu, tuduhan dan lain-Iain.
Jadi syariat itu luas sekali merangkumi soal-soal
akidah dan akhlak tetapi sebahagian besar orang-orang Islam sendiri belum merialisasikan
hal ini. Ada menganggap syariat itu merujuk kepada “Mahkamah Syariah” atau
hanya kepada nikah kahwin, mati hidup dan sebagainya
Dasar Pelaksanaan Filsafat Pendidikan IslamIslam menganggap manusia awalnya
berada dalam keadaan “fitrah” yakni keadaan suci bersih terutama di segi
keinsanan. Jadi
tujuan pendidikan Islam ialah untuk membantu manusia dalam melaksanakan
kehidupannya sebagai khalifah dan hamba Tuhan atau dengan arti lain manusia
diberi amanat untuk mengembangkan sifat Tuhan di muka bumi sehingga berjaya
membentuk satu tamadun Ilahi yang ‘muqaddas’ yang berbeda daripada tamadun
duniawi yang ‘profane’ yang ‘secular’ atau yang tidak diasaskan atas kehendak
Tuhan. Tamadun yang membawa manusia mengenali kebenaran dalam erti
kata yang sebenarnyaDasar Pelaksanaan Filsafat Pendidikan Islam terutama adalah
Al Qur’an dan al Hadist Firman Allah :“ Dan demikian kami wahyukan kepadamu
wahyu (al Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah
mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan al Qur’an itu cahaya yang
kami kehendaki diantara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu
benar-benarbenar memberi petunjuk kepada jalan yang benar (QS.Asy-Syura: 52)”Dan
Hadis dari Nabi SAW :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar